[What Just Happened] Borgo Egnazia, Italia Menyambut Dunia dalam KTT G7 Tahun 2024
Author: Lintang Nginanthi
G7 merupakan blok informal beranggotakan negara-negara demokrasi dengan industri maju, yang bertemu setiap tahun untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi global dan isu-isu transnasional. Negara-negara anggota G7 melakukan pertemuan tahunan untuk membahas isu-isu seperti tata kelola ekonomi global, kondisi keamanan dan perdamaian internasional, serta yang paling baru adalah pembahasan mengenai Artificial Intelligence (AI). Pada Tahun 2024 tepatnya pada bulan Juni, G7 melaksanakan pertemuan tahunannya di Borgo Egnazia (Fasano), Apulia di Italia.
G7 berfungsi sebagai forum diskusi bagi negara-negara maju dalam membahas isu-isu global yang sedang terjadi, terkhususnya pada bidang perekonomian. Sebagai forum informal, G7 tidak memiliki struktur administratif dan sekretariat tetap. Negara anggota secara bergiliran mengambil alih kepemimpinan sekaligus menjadi tuan rumah dalam pertemuan atau KTT tahunan. Negara yang mendapatkan giliran kepemimpinan atau kepresidenan memainkan peran yang krusial dalam menetapkan agenda KTT dan mengidentifikasi prioritas utama. Di sisi lain, para menteri dan utusan yang dikenal sebagai ‘sherpas’ menyusun inisiatif kebijakan melalui pertemuan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya KTT atau pertemuan para pemimpin negara anggota. Negara-negara non-anggota seringkali diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan tahunan G7, seperti yang ada pada KTT G7 2024 di Italia
Ketujuh negara yang menjadi anggota G7 antara lain adalah, Kanada, Amerika, Inggris, Prancis, Italia, Jepang dan Jerman. Pada mulanya Amerika, Inggris, Prancis, Italia, Jepang dan Jerman Barat membentuk forum ini dengan nama Group of Six pada tahun 1975, masuknya Kanada pada tahun 1976 mengawali forum dengan nama G7 Keenam negara anggota mula-mula membentuk Group of Six dengan tujuan menyediakan tempat bagi negara non-komunis untuk mengatasi masalah ekonomi seperti inflasi dan resesi yang terjadi akibat embargo minyak OPEC. Seiring perkembangan waktu, fokus utama G7 yang sebelumnya pada bidang perekonomian memiliki cakupan yang lebih luas, seperti perdamaian dan keamanan global, perubahan iklim, dan isu kesehatan.
Rusia sempat menjadi salah satu negara anggota forum ini dan mengubah nama forum menjadi G8 pada tahun 1998, namun keanggotaan Rusia hanya berlangsung sampai tahun 2014. Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, pada masa itu, berpendapat bahwa masuknya Rusia pada forum ini akan memberikan prestise internasional yang baik atas Rusia, dan dapat mempererat hubungan Rusia dengan barat di bawah kepemimpinan Boris Yeltsin, pasca runtuhnya Soviet. Pendapat Clinton menuai penolakan karena Rusia pada masa itu, memiliki ekonomi yang relatif kecil dan utang publik yang besar sehingga negara lain merasa was-was untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi dengan Rusia. Pada tahun 2014, di bawah kepemimpinan otoritarianisme Vladimir Putin, Rusia memicu reaksi kontra negara-negara anggota karena aneksasi yang dilakukan Rusia atas wilayah Krimea di Ukraina. Hal ini yang menyebabkan penangguhan Rusia sebagai negara anggota G8 dan kembalinya nama forum menjadi G7.
Italia menjadi tuan rumah pertemuan ke-50 KTT G7 tahun 2024 dengan pembahasan mengenai konflik yang terjadi di Ukraina, perubahan iklim, serta pengaruh Artificial Intelligence (AI). KTT G7 2024 di Italia berlangsung pada tanggal 13–15 Juni 2024 di Borgo Egnazia (Fasano), Apulia dan diikuti oleh ketujuh negara anggota serta negara-negara tamu seperti, India, Arab Saudi, Yordania, Brazil, Argentina, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Kenya, Algeria, Tunisia, Mauritania, dan Vatikan.
Mengenai konflik di Ukraina, G7 menyepakati dukungan yang berkelanjutan untuk Ukraina di hadapan Presiden Volodymyr Zelensky yang hadir pada saat itu, dengan memberikan pinjaman sebesar 50 Miliar US Dollar untuk memerangi invasi Rusia. Dana tersebut berasal dari aset-aset Rusia yang dibekukan akibat perang. Para pemimpin mewakili negara anggota juga setuju untuk mendukung kesepakatan yang digariskan oleh Presiden AS, Joe Biden yang akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza. Mereka juga menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan yang signifikan dan berkelanjutan. G7 juga telah menyuarakan transisi energi yang cepat dan inklusif untuk mengurangi pemanasan global dengan membatas peningkatan suhu sebesar 1,5°C, di mana hal ini berupa tanggapan atas konferensi perubahan iklim COP 28 untuk meningkatkan kapasitas energi dan efisiensi energi global pada tahun 2030.
Diskusi mengenai topik perubahan iklim berfokus pada transisi energi seperti, pengurangan produksi limbah dan memanfaatkan sumber energi terbarukan. G7 percaya bahwa transisi ini harus bersifat inklusif, tidak membatasi, dan berkontribusi pada pembangunan sosial dan pertumbuhan ekonomi, sehingga mengurangi dampak sosial dan ekonomi yang negatif. Menindaklanjuti Paus Fransiskus yang menyatakan bahwa manusia tidak boleh kehilangan kendali atas teknologi dan perlunya pengawasan yang ketat terhadap AI, G7 juga menegaskan pentingnya menciptakan kemitraan internasional untuk mengakses manfaat AI yang aman, menyatakan teknologi dapat meningkatkan produktivitas, memberdayakan pekerja, dan menciptakan inklusivitas dan peluang yang setara.
Referensi
Asmaaysyi, A. (2022, Juni 28). Ini Daftar Negara G7 dan Sejarah Dibaliknya. KABAR24. Ini Daftar Negara G7 dan Sejarah Dibaliknya (bisnis.com)
Elliot, D. (2024, Juni 18). G7 Summit talking points: From Ukraine and Gaza to the impact of AI. Worl Economic Forum. Talking points from the G7 Italy Summit | World Economic Forum (weforum.org)
Group of Seven summit turns to migration after promising ten billions to Ukraine. (2024, Juni 15). AP News. https://apnews.com/article/g7-summit-2024-italy-ukraine-live-fc5fe5c0f07e82c607cdae50a6fb6b36
The Summit | G7 Italia. (n.d.). G7 Italy. Retrieved Juni 21, 2024, from https://www.g7italy.it/en/summit/
What Does the G7 Do? (2024, Juni 5). Council on Foreign Relations. Retrieved Juni 21, 2024, from https://www.cfr.org/backgrounder/what-does-g7-do#chapter-title-0-3